Wednesday, May 4, 2011

2 Bintang Aneh..

Bintang kanibal yang melahap bintang kecil atau planet raksasa berhasil ditemukan astronom. Bintang ini berevolusi lebih dari matahari.
Bintang yang dikenal dengan nama BP Piscium itu berada di 1000 tahun cahaya dari bumi dan dikelilingi oleh piringan debu gas.
Keberadaannya terlihat dari Chandra X-ray Observatory, NASA. Penemuan itu memungkinkan astronom memiliki pemahaman baru bagaimana interaksi bintang dan planet saat bertambah usia.
Para astronom menilai bahwa BP Psc adalah bintang tua yang berada dalam fase yang disebut raksasa merah. Beberapa bintang kecil atau planet terdekat telah hancur.
Saat bintang seperti matahari mulai menjalankan energi nuklir, bintang ini akan memperluas lapisan luar mereka. Matahari, misalnya, akan membengkak sehingga menjangkau dan menelan bumi, apabila berada dalam fase yang bintang raksasa merah.
“Tampaknya BP Psc adalah jenis bintang pemakan galaksi atau pemakan planet. Tampaknya objek galaksi tidak ramah satu sama lain, kata ilmuwan Rochester Institute of Technology Joel Kastner.
Kenyataannya, BP Psc tidak berada di dekat bintang yang masih berbentuk awan ataupun bintang muda sehingga sulit mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Meskipun begitu, BP Psc miliki atmosfer yang sedikit mengandung litium seperti kebanyakan bintang tua lainnya.
Planet di dekat BP Psc akan hancur saat objek itu menjadi bintang raksasa. Namun, peneliti percaya bahwa putaran kedua pembentukan planet ini akan terjadi dalam waktu lama.
“Data BP Psc menunjukkan bahwa bintang seperti matahari dapat hidup tenang selama miliaran tahun, kata David Rodriguez dari Universitu of California, Los Angeles.
“Namun, saat berevolusi, bintang itu akan memakan bintang atau planet di dekat mereka.”



Sejak lama bintang di langit telah memikat mata manusia dengan bentuk dan kerlipnya. Tapi, tahukah Anda, bintang ternyata bisa “menyanyi”.
Ini adalah temuan para astrofisikawan dari University of Birmingham dan sejumlah ilmuwan NASA. Nyanyian bintang mereka tangkap ketika mengukur perubahan kerlip Bintang KIC 11026764 atau yang juga dikenal dengan nama ‘Gemma’. Bintang ini besarnya sekitar dua kali lipat Matahari.
Para ilmuwan menemukan, bintang yang berjarak 3.100 triliun mil dari Bumi bisa bergetar seperti instrumen musik. Getaran ini disebabkan proses mirip gempa atau ‘starquake’ — yang beresonansi dari permukaan ke
inti bintang.
Menggunakan teknik yang disebut astroseismologi, para ilmuwan mampu mendeteksi kerlip itu dan merekonstruksi suara yang dihasilkannya.
Hasilnya, adalah dengung yang harmonis yang terdengar seperti hembusan angin tipis di atas mikrofon. Bukan sembarang nyanyian, menurut Dr Bill Chaplin, seorang asteroseismolog di Birmingham University, ini menguak informasi baru yang berharga tentang struktur internal bintang.
Getaran ini membantu para astronom mempelajari lebih lanjut ukuran, umur, dan komposisi bintang lainnnya.
“Pada dasarnya bintang beresonansi seperti halnya instrumen musik raksasa. Secara alami, bintang mengeluarkan suara, namun kita tak bisa mendengarnya, kecuali pergi ke luar angkasa mendekatinya,” kata Chaplin, seperti dimuat situs Telegraph.
Mengapa bintang bisa bersuara? Dijelaskan Chaplin, ini karena bintang tak terbentuk secara solid hingga inti.
“Ini membuat bintang bergetar. Meski tak mendengar dari Bumi, kita bisa mendeteksinya secara visual dari kerlipnya. Dan merekonstruksinya menjadi suara,” tambah Chaplin.
Dr Chaplin bekerja dengan tim ilmuwan internasional yang menggunakan data yang ditangkap oleh teleskop Kepler milik NASA.
Dari kerlip bintang bisa dipelajari bahwa, mirip perbandingan biola dan cello — makin besar bintang maka makin rendah frekuensi getarannya. Ini untuk mengetahui ukuran bintang.
Sementara untuk materi pembentuk bintang, ilmuwan berpatok pada prinsip, gelombang suara yang melalui inti helium padat akan lebih cepat daripada hidrogen. Getaran kemudian mempengaruhi cahaya yang dilepaskan oleh bintang.
Melakukan pengukuran jenis ini, para ilmuwan berhasil mengkalkulasi bahwa Bintang Gemma berusia lebih dari 5,94 miliar tahun — atau semiliar tahun lebih tua dari Matahari.
Gemma terus tumbuh hingga menjadi bola raksasa dan sedang memasuki masa-masa akhir hidupnya.
Para ilmuwan juga menemukan bahwa Gemma memiliki inti yang terdiri sebagian besar helium yang dikelilingi oleh kulit tipis di mana berlangsung reaksi fusi hidrogen yang jadi sumber kekuatannya.